
Menjawab Jarak dan Efisensi Biaya Pasien Kabupaten Kolaka Timur
Oleh : Fidarso, ST: Pegiat Sosial/Founder Teikita.com
KOLTIM, Aspirasisultra.com – Di pelosok Kolaka Timur atau Koltim, akses terhadap layanan kesehatan bukan sekadar soal medis. Ini juga soal waktu tempuh, biaya transportasi, dan keberanian menembus jarak jauh demi mendapat perawatan yang layak. Ketika seseorang sakit, tidak hanya tubuh yang diuji, tapi juga biaya dan daya tahan mental. Ini bukan sekadar cerita satu dua orang ini adalah realitas harian ribuan warga di wilayah dengan infrastruktur terbatas dan fasilitas kesehatan yang belum merata.
Sistem rujukan menjadi penyambung nyawa bagi masyarakat, tapi sekaligus tantangan besar karena kerap menambah beban logistik dan finansial. Di sinilah konsep Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) hadir. Sebuah gagasan yang bukan hanya menjawab masalah medis, tetapi juga menjawab kebutuhan akan efisiensi, kedekatan, dan keadilan dalam layanan kesehatan.
Untuk di ketahui, terdapat 4 Rumah Sakit baru serentak dibangun di Sulawesi Tenggara melalui program PHTC (Program Hasil Terbaik Cepat) bidang kesehatan, oleh Kementerian Kesehatan Indonesia di tahun 2025 saat ini. Langkah ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas dan ketersediaan layanan kesehatan di daerah, dan salah Satu daerah yang mendapatkan Program tersebut adalah Kabupaten Koltim.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Koltim Ridwan Nasir, SKM sangat mensuport pembangunan RSUD Tipe C Koltim ini. Bagi Pak Ridwan, Pembangunan ini dipandang Strategis karena menjadi solusi nyata untuk menjembatani tantangan rujukan medis masyarakat yang bermukim jauh dari akses kesehatan, dan bagaimana pendekatan ini mampu menghadirkan layanan kesehatan yang lebih efisien, cepat, dan manusiawi.
RSUD Tipe C Koltim, Mengapa Penting? Keberadaan RSUD Tipe C Koltim kedepan, menjadi sangat penting karena :
1. Menjawab kebutuhan dasar masyarakat : Pembangunan RSUD Tipe C di Koltim bukan sekadar proyek fisik, tapi representasi nyata dari kehadiran negara dan daerah dalam menjamin hak kesehatan warganya. Di wilayah seperti Koltim yang terpencil dan desa-desa terjauh, seperti di Kec. Ueesi dan Uluiwoi. RSUD Tipe C Koltim hadir untuk mengisi kekosongan ini, menjadikan layanan medis spesialis bisa diakses lebih dekat dan lebih cepat.
2. Mengurangi ketergantungan terhadap rujukan ke Kolaka atau Kendari : Selama ini, mayoritas kasus yang seharusnya bisa ditangani di tingkat kabupaten harus dirujuk ke RSUD provinsi atau rumah sakit swasta di Kendari. Ini tentu berdampak langsung pada biaya, waktu tunggu, dan beban rumah sakit rujukan. Dengan RSUD Tipe C yang dilengkapi fasilitas dasar spesialis seperti bedah, penyakit dalam, kebidanan, dan anak, setidaknya 50–70% kasus umum dapat ditangani langsung di Koltim, tanpa perlu dirujuk keluar daerah lagi.
“RSUD Tipe C Koltim, mencakup pembangunan gedung tiga lantai dengan kapasitas ±100 tempat tidur, fasilitas ICVCU, Radiologi, VIP, ICU, NICU, AHU, HC, IGD, Unit Rawat inap,Unit Instalasi Gizi, Unit Kebidanan, Unit Kamar Jenazah, Cathlab (Catheterization Laboratory), Ruang Isolasi, Ruang Hemodialis, Laboratorium lengkap, Poliklinik, serta peralatan canggih lainnya, yang tentu didukung Dokter dan Perawat Spesialis di Bidangnya”. (dr. Abdul Munir .A -Direktur RSUD Koltim)
3. Mendorong pemerataan kesehatan daerah : Pembangunan rumah sakit tipe C di Koltim menjadi simbol pentingnya pemerataan pembangunan kesehatan. Selama ini, daerah pinggiran kerap menjadi “penonton” dalam akses kesehatan bermutu. RSUD Tipe C memotong ketimpangan ini—menghadirkan layanan modern di tengah desa dan pegunungan, bukan hanya di kota besar.
4. Meningkatkan kualitas tenaga kesehatan lokal : Kedepan, Dengan adanya RSUD Tipe C sebagai rumah sakit pelatihan (seiring dengan rencana integrasi PHTC), maka dokter, bidan, dan perawat di Koltim tidak harus selalu dikirim ke luar daerah untuk meningkatkan kapasitas SDM nya. Mereka bisa belajar langsung dari praktik lapangan, dari kasus riil, dan dari sistem kolaborasi antar fasilitas kesehatan. Ini tentu berdampak positif bagi peningkatan kualitas layanan di seluruh jaringan puskesmas dan klinik di wilayah ini.
5. Pengungkit pertumbuhan ekonomi lokal : Selain fungsi kesehatan, bagi Pemerintah Kabupaten Koltim Dengan Hadirnya RSUD Tipe C ini disamping dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat UMKM, menciptakan lapangan kerja, merangsang perputaran jasa transportasi, akomodasi, hingga konsumsi lokal. Pasar sekitar rumah sakit pun hidup Artinya, pembangunan RSUD juga menyentuh aspek ekonomi, sosial, dan tata ruang.
6. Basis data dan perencanaan kesehatan lebih Baik : Dengan sistem informasi digital dan integrasi dengan platform nasional seperti SATUSEHAT, RSUD ini bisa menjadi pusat pengumpulan data kesehatan masyarakat yang lebih akurat. Ini sangat penting untuk merumuskan kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy) misalnya, terkait angka rujukan, penyakit dominan, atau tren kasus kesehatan masyarakat. Pembangunan RSUD Tipe C Koltim- Saat ini bukan hanya penting, Ia adalah solusi dan lompatan paradigma dalam cara kita melihat pelayanan kesehatan dari yang semula sentralistik dan pasif, menjadi desentralistik, partisipatif, dan responsif terhadap kebutuhan nyata masyarakat. (**)