
KOLTIM, Aspirasisultra.com – Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) terus menunjukkan komitmennya dalam menurunkan angka stunting di wilayahnya. Melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Koltim menggelar Rapat Koordinasi Tahap III Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2025, bertempat di Aula Pemda Koltim, Kamis (25/9/2025).
Rapat koordinasi ini dibuka secara resmi oleh Plt. Bupati Koltim, H. Yosep Sahaka, S.Pd., M.Pd., yang juga turut hadir memberikan arahan sekaligus menegaskan pentingnya sinergi antar lintas sektor dalam menurunkan prevalensi stunting secara signifikan di Kolaka Timur.
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala DPPKB Koltim, Jumaeda, SKM, beserta jajaran, UPTD KB se-Koltim, para pendamping desa, perwakilan dari RSUD Koltim, serta sejumlah perwakilan dari OPD terkait lainnya.
Dengan mengusung tema “Evaluasi Pendampingan Keluarga oleh TPK Semester I Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2025”, kegiatan ini menjadi wadah untuk menyampaikan laporan perkembangan pendampingan keluarga dan percepatan pencegahan stunting di seluruh kecamatan di Kolaka Timur.
Kepala DPPKB Koltim, Jumaeda, SKM, dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan program strategis nasional yang berada di bawah koordinasi langsung Kementerian BKKBN RI.
“Program ini selaras dengan visi dan misi Bupati Koltim, H. Abdul Azis, SH., MH., dan Wakil Bupati Koltim, H. Yosep Sahaka, S.Pd., M.Pd. untuk masa bakti 2025–2030, dalam menciptakan generasi Koltim yang sehat, unggul, dan bebas stunting,” jelas Jumaeda.
Dalam rapat tersebut, setiap kecamatan menyampaikan perkembangan program percepatan penurunan stunting di wilayah masing-masing. Laporan mencakup upaya pendampingan keluarga oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK), capaian program intervensi spesifik dan sensitif, serta efektivitas sosialisasi di tingkat desa.
Perwakilan RSUD Koltim turut memaparkan peran serta rumah sakit dalam kegiatan pencegahan stunting, termasuk pelaksanaan imunisasi, pemberian makanan tambahan bagi balita, serta penguatan peran Posyandu sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak.
“Perlu dipahami bersama bahwa Posyandu bukan milik desa, melainkan milik bersama yang harus dioptimalkan fungsinya oleh seluruh elemen, baik pemerintah desa maupun instansi kesehatan,” ungkap perwakilan RSUD Koltim dalam paparannya.
Seluruh instansi lintas sektor diimbau untuk terus mengintensifkan sosialisasi di lingkungan dinas masing-masing. Dinas Kesehatan, dalam hal ini, memegang peran penting dan wajib melakukan penyuluhan aktif di masyarakat tentang pencegahan stunting secara berkelanjutan.
Plt. Bupati Koltim, H. Yosep Sahaka, menekankan pentingnya kerjasama lintas sektor dan keterlibatan semua pihak dalam menurunkan angka stunting.
“Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Dibutuhkan kerja sama dari seluruh elemen, mulai dari OPD, tenaga kesehatan, kader TPK, hingga masyarakat. Ini adalah kerja kolektif demi masa depan generasi Koltim yang lebih baik,” tegas Yosep Sahaka.
Dengan pelaksanaan rapat koordinasi ini, diharapkan program percepatan penurunan stunting di Kolaka Timur dapat berjalan lebih terarah, terukur, dan memberikan dampak nyata bagi peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak.
Laporan : Jumran