KOLTIM, Aspirasisultra.com – Rasa haru menyelimuti Dusun 4 Tipa, Desa Pekorea, Kecamatan Aere, Kabupaten Kolaka Timur, setelah sebuah rumah milik pasangan suami istri Suddin (50) dan Rosi (53) ludes terbakar pada Sabtu, 11 Oktober 2025 sekitar pukul 13.28 WITA. Kebakaran terjadi saat keduanya sedang berada di kebun.
Menindaklanjuti kejadian tersebut, Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur melalui Dinas Sosial bergerak cepat dengan menyambangi lokasi dan menyalurkan bantuan tanggap darurat pada Minggu, 12 Oktober 2025. Bantuan yang diberikan antara lain sembako, kasur lipat, tenda gulung, pakaian, perlengkapan mandi, makanan siap saji, biskuit, dan tenda darurat untuk kebutuhan hunian sementara.
Berdasarkan hasil assessment petugas TKSK, api mulai membesar saat rumah dalam keadaan kosong. Dugaan sementara, sumber api berasal dari tungku pembuatan gula aren yang belum sepenuhnya padam sebelum ditinggalkan.
Akibat peristiwa ini, satu unit rumah beserta 2 unit mesin rumput, 1 unit senso, tangki cas, emas 1,5 gram, uang tunai Rp4 juta, serta 30 ekor ayam habis terbakar.
Api baru berhasil dipadamkan warga sekitar pukul 15.49 WITA menggunakan air gunung, karena lokasi rumah berada sekitar 2 kilometer dari pemukiman padat penduduk.
Kepala Dinas Sosial Kolaka Timur, Bobby Egy Suwirno, S.Pd., M.Si, menyampaikan bahwa pemerintah daerah memastikan kehadirannya untuk memberikan dukungan kepada warga terdampak musibah.
“Kami tidak ingin warga menghadapi musibah sendirian. Pemerintah hadir membawa bantuan sekaligus penguatan moril. Kami berharap ini bisa meringankan beban korban sembari menunggu pemulihan kondisi,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa logistik dan tenda keluarga menjadi kebutuhan mendesak, mengingat lokasi yang jauh dari pemukiman serta tidak adanya tempat tinggal sementara.
Dengan adanya penyaluran bantuan ini, diharapkan kebutuhan dasar korban dapat terpenuhi untuk sementara waktu. Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur berkomitmen untuk terus hadir mendampingi warga yang tertimpa musibah, terutama di wilayah terpencil yang sulit dijangkau.
Laporan : Jumran
